Jumat, 23 Agustus 2013

[ Tugas ] Resume OSKM 23 Agustus 2013 - Vianka Hardi

Hari ini tanggal 23 agustus hari dimana dilaksanakannya OSKM 2013. saya dan teman-teman berangkat pukul 05.50, memang sangat pagi, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat saya dan teman-teman. Setelah sesampainya di kampus seperti biasa saya dan teman-teman di sambut hangat oleh panitia keamanan dengan perkataan khas mereka, “Fokus... Fokus....! rapat kiri ... !!”. terasa sakit memang ditelinga saya, namun hal itu untuk keselamatan dan ketertiban semua peserta. Setelah sampai di tengah kampus kami di mobilisasi menuju lapangan bola saraga. Saya dan kelompok berkumpul di tengah lapangan. Sesaat kemudian kami melihat para panitia yang sedang naik keatas panggung, terlihat dari wajah mereka yang kesal dan marah. Lalu, salah satu panitia tersebut mengatakan bahwa dirinya merasa kecewa dan merasa malu karna perbuatan mahsiswa baru 2013.

Perkataan itu membuat kami terkejut saya dan teman-temanpun terdiam sesaat mendengar perkataan tersebut. Setelah perkataan tadi pata panitia dengan wajah marahnya menyuruh kami untuk mengeluarkan barang apa saja yang harus dibawa, kami pun mengeluarkan barang-barang tersebut. Namun, panitia menyebutkan barang helm motor,tak ada satupun dari kami yang membawanya terkecuali dari kelompok sebelah kiri kami, dan itupun hanya beberapa saja. Saya dan teman-teman mersa bingung karna sebelumnya tidak ada pemberitahuan tentang barang tersebut. Sesaat panitia pun terlihat kesal dengan melontarkan kata-kata yang cukup kasar, sontak kamipun terkejut dan ketakutan akan hal tersebut. Lalu, panitia mengatakan bahwa panitia akan menghukum kami dengan hukuman yang berat karna hal tersebut. Saya dan teman-teman sangat tegang.

Namun, disaat menegangkan tersebut salah satu panitia meneriakan, “Senam Pagi !!”. Spontan kami terkejut, panitia mengatakan bahwa sikap dan perkataan tadi hanya sekedar bercanda, kamipun sontak tertawa dan bertepuk tangan. Panitia pun melakukan senam pagi yang diikuti oleh seluruh peserta OSKM 2013, senamnyapun beragam-ragam mulai dari senam JKT-48 sampai senam dangdut, dan semua itu berlangsung sangat seru. Seusai senam tersebut saya da kelompok harus menyelesaikan tugas angkatan berupa #untukIndonesia. Ketua kelompokpun mengatur dan mengkoordinir formasi dan jarak #untukIndonesia tersebut. Kelompok saya akan membentuk huruf o yang terbilang cukup mudah. Setegah jam berlalu, kami membentuk huruf #untukIndonesia dan akhirnya kamipun berhasil membuat #untukindonesia tersebut dengan baik, para panitiapun sontak bertepuk tangan dan membunyikan yel-yel mereka, kamipun sangat berbangga akan hal tersebut.

Seusai dari tugas lapangan kami di mobilisasikan menuju ke Saboga untuk melakukan seminar. Dalam seminar tersebut terdapat beberapa pemateri diantaranya ialah Menteri Perdagangan Bapak Gita Wiryawan, Organisasi Wanadri, ibu Tri Mumpuni, dan kaka Saska. Dalam seminar yang disampaikan oleh bapak Gita Wiryawan, beliau mengatakan bahwa semangat kemahasiswaan kental dengan dengan kearifan lokal, tanpa kearifan lokal dan pendidikan, semangat kemasiswaan akan berkurang, dimulai dengan kemerdekaan diri sendiri sampai kemerdekaan bangsa. Tapi hal tersebut akan tercapai apabila seluruh elemen masyarakat berpartisipasi dalam menjujung kearifan lokal. Jika hal itu tercapai maka perekonomian indonesia akan maju pada era globalisasi, yang terdapat banyak ancaman bagi Indonesia mulai dari tekanan ekonomi, saingan pasar, manurunnya kecintaan budaya, DLL.

Pak menteri pun berpesan agar kita menjadi garuda-daruda kreatif, terampil, berteknologi, punya semangat kebangsaan, tekad dan menjujung tinggi kearifan lokal. seusai bapak Menteri menyampaikan seminar, seminar dilanjutkan oleh bapak Indra hidayat dari Wanandri, beliau mengatakan dalam mencintai bangsa Indonesia dapay dilakukan dengan banyak hal salah satunya ialah menjelajahi nusantara. Dengan menjelajahi alam nusantara kita dapat mencintai dan mengenal budaya Indonesia yang sangat beragam sekaligus melestarikannya dari budaya luar. Karna kita tahu bahwa jiwa muda sekarang telah tergerus jiwa mudanya karna budaya barat seperti korea dan amerika, dengan mencintai dan mengenal budaya Indonesia diharapkan dapat menjadi putra-putri bangsa yang mencintai bangsanya sendiri. Seusai seminar yang disampaikan oleh bapak Indra Hidayat lalu, di lanjutkan oleh ibu Tri Mumpuni.

Ibu Tri Mumpuni mengatakan bahwa saat ini 33000 desa di Indonesia tanpa listrik hal tersebut terjadi karna kurang meratanya ekonomi di Indonesia. Dan telah kita ketahui bahwa semakin tinggi pertumbuhan dan meratanya perekonomian Indonesia maka makin baiklah ekonomi bangsa ini. Dimulai dari para pelajar yang menggunakan logikanya sekaligus perasaan yang akan memeperkuat talik kepedulian antar masyarakat. Dan setelah ibu Tri dilanjutkan oleh pemateri yang terakhir ialah kaka Saska. Kaka saska mengatakan pentinganya berorganisasi dan Non-Akademikuntuk mengembangkan soft-skill para pemuda Indonesia untuk membuat Indonesia yang lebih baik. Dan kaka saska pun menutup acaranya, dengan tepuk tangan dari para peserta OSKM, lega rasanya dan penuh manfaat dari seminar tersebut, kamipun di mobilisasikan menuju keluar gedung untuk melaksanakan sholat magrib yang akan dilanjutkan dengan pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar